Selasa, 28 Januari 2014

resume rasio perbankan



(1)Pengertian Rasio Bank
Berdasarkan buku Analisis Laporan Keuangan (Kasmir:2012) Bank merupakan perusahaan keuangan yang bergerak dalam memberikan layanan keuangan yang mengandalkan kepercayaan dari masyarakat dalam mengelola dananya.
(2)Perbedaan dan Persamaan
Perbedaan
Bank
Non bank
Terletak pada jenis rasio yang digunakan untuk menilai suatu rasio terlalu banyak, seperti komponen pada laporan laba/rugi yang banyak
Komponen pada laporan laba/ruginya sedikit
Persamaan bank dan non bank
Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bank dapat dilihat dari laporan keuangannya yang disajikan secara periodik
(3)Rasio yang Digunakan
Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam buku Analisis Kritis atas Laporan Keuangan menyajikan beberapa rasio yang dikenal dalam dunia perbankan antara lain:
    Rasio Produktivitas Karyawan
Rasio ini menunjukkan hubungan antara unsur-unsur yang bekerja dan kegiatan perusahaan.
(1)Asio debitur penabung dengan jumlah karywan.
Jika ingin menghitung jumlah produktivitas khusus karyawan dibidang costume service yang bertugas mencari depositor, jumlah karyawannya hanya jumlah karyawan costumer service.
(2)Rasio penabung dengan jumlah karyawan Costumer Service.
(3)Rasio karyawan  denga jumlah kantor.
Memberikan informasi tentang besanya jumlah staf di suatu kantor. Semakin kecil rasio ini berarti penggunaan karyawan semakin efektif.
(4)Rasio total aktiva dengan jumlah pegawai.
Menunjukkan beban masing-masingkaryawan atas aktiva perusahaan. Bisa juga menggambarkan seberapa besar efektivitas perusahaan menggunakan karyawan.
(5)Rasio biaya karyawan dengan  jumlah aktiva
Untukmelihat hubungan antara total biaya yang dibayarkan kepada karyawan dengan nilai rata-rata aktiva. Menunjukkan seberapa besar nilai kontribusi perusahaan kepada kesejahteraan karyawan diukur dari nilai aktivanya.:
(6)Rasio biaya karyawan dengan jumlah karyawan
Menunjukkan seberapa besar rata-rata yang diterima karyawan. Dapat pula menunjukkan tingkat perhatian perusahaan terhadap karyawannya.
    Yields and Rates
Digunakan untuk mengukur produktivitas beberapa kelompok aset produktif (kalau bank miaslnya pinjaman yag diberikan). Rasio ini bisa diukur dari segi penghasilan atau dari segi tingkat bunganya. Bisa juga dibagi berdasarkan besaran kredit yang diluncurkan. Atau bisa juga dari segi kredit investasi dan kredit modal kerja.
Biasanya bank bisa menghitung “cost of fund” untuk masing-masing sektor ini dengan memerhatikan faktor resiko masing-masing sektor. Rasio ini bisa memberikan petunjuk kepada bank atau perusahaan mengenai sektor yang digenjotnya atau yang akan ditinggalkannya. Beberapa rasio misalnya:
1)   Yields on investment
Mengukur hasil yang diperoleh dari portofolio investasi yang dilakukan. Yield ini dilakukan dalam kaitannya dengan hasil kredit yang dapat membantu bank menentukan campuran (portofolio) investasi dan kredit. Break even yield
Mengukur penghasilan yang diperlukan dari aktiva produktif bank untuk mencapai posisi tidak laba dan tidak rugi. break even yield ini dapat dibandingkan dengan yield yang lain untuk menentukan kecukupan yield dari tiap kategori.
2)   Biaya dana (cost of fund)
Menentukan tingkat bunga dana yang diperoleh bank dari masyarakat yang digunakan untuk pinjaman.
3)   Off-balance-sheet
Adalah kemampuan bank yang belum dilaksanakan.disebut Off balance Sheet karena belum dimasukkan ke dalam neraca. Off balance sheet ini sering dilupakan karena memang tidak tercanumdi neraca. Padahal informasi ini penting dalam menilai kesehatan bank. Beberapa rasio yang menyangkut off balance sheet ini adalah:
»  Komitmen kredit
Mengukur seberapa jauh dampaknya jika komitmen kredit dan kontingensinya tersebut dilaksanakan.
»  Rasio likuiditas bank
Mengukur kemampuan bank menyeimbangkan antara likuiditasnya dengan rentabilitasnya. Sebagaimana diketahui dengan mengejar laba maka kemungkinan bank menghadapi masalah likuiditas. Sebaliknya mengejar likuiditas bisa mengurangi rentabilitas.
a)   Rasio dana pihak ketiga terhadap aktiva produktif.
Menunjukkan tingkat berapa aktiva produktif yang didanai dari dana pihak ketiga inti (sebagai dana utama bank).
b)   Aktiva likuid terhadap utang skala besar.
Rasio ini memberikan informasi mengenai kemampuan bank untuk menutupi kewajiban besar bank secara cepat. Dan harus diingat memang bahwa realisasi dari deposito berjangka tidak selamanya serentak. Jika rasio ini rendah dibanding bank sejenis, jadwal jatuh tempo deposito dan pinjaman harus diperhatikan secara hati-hati.
c)   Loan to deposit ratio (LDR).
Rasio ini menunjukkan seberapa besar pinjaman yang diberikan didanai oleh dana pihak ketiga. Bank Indonesia menetapkan maksimal 85%
»  Alma (Aset liabilities management analysis)
»  Rasio kualitas aktiva
4)   Struktur pendapatan
Menunjukkan proporsi pendapatan dari aktiva utama dibandingkan denga total bunga yang diterima bank.
5)   Biaya karyawan
Menunjukkan seberapa jauh peran biaya karyawan dibandingkan dengan biaya yang bukan bunga.
6)   Rasio biaya pendidikan dengan biaya karyawan
Oleh Bank Indonesia ada anjuran agar setiap bank minimal harus mengeluarkan dana pendidikan dan latihan karyawannya 5% dari total biaya pegawai dan biaya pendidikan. Rasioini menunjukkan berapa persen biaya  pendidikan dan latihan perusahaan dibandingkan dengan total pegawai. Rasio ini dapat menunjukkan berapa besar perhatian perusahaan terhadap pengembangan sumber daya karyawannya. Semakin tinggi rasio semakin baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar