Sabtu, 21 November 2020

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN PENGOLAHAN / MANUFAKTUR

 

AKUNTANSI

UNTUK PERUSAHAAN PENGOLAHAN / MANUFAKTUR

 

 

§  Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.

 

§  Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :

ü Persediaan Bahan Baku

ü Persediaan Barang Dalam Proses

ü Persediaan Barang Jadi

 

 

 

LAPORAN KEUANGAN

 

Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.

 

 

Neraca

 

Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

 

Perusahaan Dagang

Neraca sebagian

31 Desember 2020

 

Perusahaan Manufaktur

Neraca sebagian

31 Desember 2020

Aktiva Lancar:

 

 

Aktiva Lancar:

 

 

Kas

Rp    1.000

 

Kas

 

Rp   1.200

Piutang (bersih)

     13.000

 

Piutang (bersih)

 

4.000

Persediaan Barang Dagangan

9.000

 

Persediaan:

 

 

Sewa Dibayar di Muka

   2.900

 

Barang Jadi

Rp 15.000

 

 

25.900

 

Barang Dalam Proses

18.000

 

 

 

 

Bahan Baku

9.000

 

 

 

 

 

 

42.000

 

 

 

Sewa Dibayar di Muka

 

1.600

 

 

 

 

 

48.800

 

 

 

Laporan Rugi-Laba

 

Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

 

 

 

 

 

 

 

 

Perusahaan Dagang

Laporan Rugi-Laba sebagian

Periode Tahun 2020

Harga Pokok Penjualan:

 

Persediaan Barang Dagangan 1 Januari …………

Rp    10.000

(+) Pembelian Bersih …………………..……………

99.250

Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………

Rp  109.250

(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember …

9.000

Harga Pokok Penjualan …………………………….

Rp  100.250

 

 

 

 

 

Perusahaan Manufaktur

Laporan Rugi-Laba sebagian

Periode Tahun 2020

Harga Pokok Penjualan:

 

Persediaan Barang Jadi 1 Januari ………………….

Rp    12.000

(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) ……………

688.000

Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………….

Rp  700.000

(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember ………….

15.000

Harga Pokok Penjualan

Rp  685.000

 

 

 

 

 

Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:

 

 


Perusahaan Dagang:

 

 


  Persediaan Barang      +     Pembelian       -     Persediaan Barang     =    Harga Pokok

    Dagangan (Awal)                            Bersih                    Dagangan (Akhir)                Penjualan

 

 

Perusahaan Manufaktur:

 

 


  Persediaan Barang      +   Harga Pokok    -     Persediaan Barang      =    Harga Pokok

         Jadi (Awal)                       Produksi                     Jadi (Akhir)                      Penjualan

 

 

 

Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.

 

 

Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):

 

Skedul Harga Pokok Produksi

Tahun 2020

 

Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari …………………..

 

Rp   10.000

Ditambah:

 

 

 

Bahan Baku:

 

 

 

     Persediaan 1 Januari ………………..

Rp    5.000

 

 

     Ditambah: Pembelian ……………….

100.000

 

 

     Tersedia Dipakai …………..………...

      105.000              105

 

 

     Dikurangi : Persediaan 31 Desember

9.000

 

 

     Bahan Baku Dipakai ………………………………..

Rp 96.000

 

Biaya Tenaga Kerja Langsung …………………….….

     200.000

 

Biaya Overhead Pabrik:

 

 

 

     Tenaga Kerja Tidak Langsung ..……

Rp 50.000

 

 

     Listrik dan Air …………………………

140.000

 

 

     Bahan Habis Pakai Pabrik ………….

30.000

 

 

     Penyusutan Gedung Pabrik ………...

120.000

 

 

     Penyusutan Mesin …………………...

60.000

 

 

     Total Biaya Overhead Pabrik ………………………

400.000

 

Total Biaya Produksi tahun ini ……………………………………

696.000

Total Biaya Barang Dalam Proses …………………………………

706.000

Dikurangi:

 

 

 

Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember ……………..

18.000

Harga Pokok Produksi ………………………………………………

688.000

 

 

 

 

 

 

 

HARGA POKOK PRODUKSI

 

Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.

 

Biaya-biaya tersebut terdiri dari:

ü Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)

ü Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)

ü Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)

 

 

Biaya Bahan Baku

 

§  Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada barang jadi.

 

§  Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.

 

§  Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.

 

 

 

 

 

 

Biaya Tenaga Kerja Langsung

 

§  Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin.

 

§  Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.

 

 

Biaya Overhead Pabrik

 

§  Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

 

§  Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, a.l.:

ü Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll

ü Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.

ü Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll

 

 

 

SIKLUS AKUNTANSI

 

§  Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.

 

§  Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:

 

ü Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.

 

Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:

 

Mei

17

Pembelian Bahan Baku

     Kas / Utang Dagang

Rp 100.000

 

Rp 100.000

 

ü Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.

 

ü Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.

 

§  Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.

 

§  Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.

 

§  Contoh Neraca Lajur Sebagian:

 

 

Perusahaan Manufaktur

Neraca Lajur sebagian

Periode tahun 2020

Nama Rekening

NSSD

Harga Pokok Poduksi

Laporan Rugi-Laba

Neraca

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Persediaan Barang Jadi

  12.000

 

 

 

12.000

   15.000

15.000

 

Persed. Barang Dlm. Proses

  10.000

 

  10.000

  18.000

 

 

18.000

 

Persediaan Bahan Baku

    5.000

 

    5.000

    9.000

 

 

  9.000

 

Pembelian Bahan Baku

100.000

 

100.000

 

 

 

 

 

Biaya Tenaga Kerja Lgsg.

200.000

 

200.000

 

 

 

 

 

Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg.

  50.000

 

  50.000

 

 

 

 

 

Biaya Listrik dan Air

140.000

 

140.000

 

 

 

 

 

Biaya Bahan Habis Pakai

  30.000

 

  30.000

 

 

 

 

 

Biaya Penyst. Gedung Pabrik

120.000

 

120.000

 

 

 

 

 

Biaya Penyst. Mesin

  60.000

 

  60.000

 

 

 

 

 

Biaya Pemasaran

  40.000

 

 

 

40.000

 

 

 

Penjualan

 

1.500.000

 

 

 

1.500.000

 

 

 

……….

………..

715.000

  27.000

 

 

 

 

Harga Pokok Produksi

 

 

 

688.000

 

 

 

 

 

 

 

715.000

715.000

 

 

 

 

 

 

JURNAL PENUTUP

 

Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.

 

Contoh:

 

Des.

31

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harga Pokok Produksi

     Persediaan Barang Dalam Proses

     Persediaan Bahan Baku

     Pembelian Bahan Baku

     Biaya Tenaga Kerja Langsung

     Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung

     Biaya Listrik dan Air

     Biaya Bahan Habis Pakai

     Biaya Penyusutan Gedung Pabrik

     Biaya Penyusutan Mesin

(untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya produksi)

 

Rp    715.000

 

Rp     10.000

            5.000

        100.000

        200.000

          50.000

        140.000

          30.000

        120.000

          60.000

 

 

 

 

31

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Bahan Baku

     Harga Pokok Produksi

(untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan bahan baku)

 

Rp     18.000

            9.000

 

 

Rp      27.000

 

31

Persediaan Barang Jadi

Penjualan

     Ikhtisar Rugi-Laba

(untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening penjualan)

 

Rp      15.000

     1.500.000

 

 

Rp 1.515.000

 

31

Ikhtisar Rugi-Laba

     Persediaan Barang Jadi

     Harga Pokok Produksi

(untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi)

 

Rp   700.000

 

Rp      12.000

        688.000

 

31

Ikhtisar Rugi-Laba

     Biaya Pemasaran

(untuk menutup biaya pemasaran)

 

Rp     40.000

 

Rp     40.000