I.
PENGERTIAN RASIO AKTIVITAS
(Activity Ratio)
Menurut Kasmir “Analisis Laporan Keuangan”
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya dapat dikatakan pula rasio
ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber
daya perusahaan.
Menurut Irham Fahmi “Analisis Kinerja
Keuangan” Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu
perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas
perusahaan.
Menurut Dermawan Syahrial dan Djahotman Purba
“Analisa Laporan Keuangan” Rasio aktivitas menggambarkan kemampuan perusahaan
memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam memperoleh penghasilan melalui
penjualan dan rasio aktivitas tidak semata-mata mengukur tinggi rendahnya rasio
yang dihitung untuk mengetahui baik atau tidaknya keuangan perusahaan, hal ini
dikarenakan rasio aktivitas untuk mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan
perusahaan untuk mencapai target atau sasaran yang telah ditentukan dan hasil
perhitungan rasio aktivitas bukan dalam persentase melainkan berapa kali atau
beberapa hari.
Dengan ini saya simpulkan bahwa Rasio
aktivitas itu suatu cara untuk mengetahui bagaimana perusahaan me-manage sumber
daya yang dimiliki untuk kefektifan perusahaan yang tengah berjalan tiap
harinya.
II.
TUJUAN RASIO AKTIVITAS
(Activity Ratio)
Beberapa tujuan yang hendak dicapai
perusahaan dari penggunaan rasio aktivitas antara lain:
�
Untuk mengukur berapa lama
penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam
piutang ini berputar dalam satu periode.
�
Untuk menghitung hari
rata-rata penagihan piutang (days of receivable), dimana hasil perhitungan ini
menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat
ditagih.
�
Untuk menghitung berapa hari
rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.
�
Untuk mengukur berapa kali
dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa
penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan (working
capital turn over).
�
Untuk mengukur berapa kali
dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
�
Untuk mengukur penggunaan
semua aktiva perusahaan dibandingkan
dengan penjualan.
III.
MANFAAT RASIO AKTIVITAS
(Activity Ratio)
Beberapa manfaat yang dapat dipetik dari
rasio aktivitas, yakni sebagai berikut:
1. Dalam
bidang piutang.
a. Perusahaan
atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih selama satu
periode. Kemudian, manajemen juga dapat mengetahui berapa kali dana yang
ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Dengan demikian, dapat
diketahui efektif atau tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan.
b. Manajemen
dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan piutang (days of
receivable) sehingga manajemen dapat pula mengetahui jumlah hari (berapa hari)
piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
2. Dalam
bidang sediaan
Manajemen dapat mengetahui
hari rata-rata sediaan tersimpan dalam
gudang. Hasil ini dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau
rata-rata industri. Kemudian perusahaan dapat pula membandingkan hasil ini
dengan pengukuran rasio beberapa periode yang lalu.
3. Dalam
bidang modal kerja dan penjualan
Manajemen dapat mengetahui
berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode
atau dengan kata lain, berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal
kerja yang digunakan.
4. Dalam
bidang aktiva dan penjualan
a. Manajemen
dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar
dalam satu periode.
b. Manajemen
dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan
penjualan dalam suatu periode tertentu.
IV.
JENIS – JENIS RASIO
AKTIVITAS (Activity Ratio)
Rasio aktivitas yang dapat digunakan
manajemen untuk mengambil keputusan terdiri dari beberapa jenis. Penggunaan
rasio yang diinginkan sangat tergantung dari keinginan manajemen perusahaan,
artinya lengkap tidaknya rasio aktivitas yang akan digunakan tergantung dari
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai pihak manajemen perusahaan tersebut.
Berikut ini ada beberapa jenis-jenis rasio aktivitas yang dirangkum dari
beberapa ahli keuangan yaitu:
ö
Perputaran Piutang (Account
Receivable Turn Over)
Merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau
berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam
piutang semakin rendah (dibandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan
tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio
semakin rendah adaover investment dalam piutang. Hal yanng jelas adalah rasio
perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan
kesuksessan penagihan piutang
ö
Perputaran Sediaan
(Inventory Turn Over)
Merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan ini
berputar dalam 1 periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran
sediaan. Dapat pula diartikan bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang
menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam 1 tahun. Semakin
kecil rasio ini semakin jelek,demikian pula sebaliknya. Turunan dari perputaran
sediaan adalah jumlah hari untuk menjual sediaan (days to sell inventory)
ö
Perputaran Modal Kerja
(Working Capital Turn Over)
Merupakan salah satu rasio
untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama satu
periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu
periode atau dalam satu periode. Untuk mengukur rasio ini, kita membandingkan
antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. Dari
hasil penilaian, apabila perputaran modal kerja yanng rendah dapat diartikan
perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena
rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu besar.
Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin disebabkan
tingginya perputaran persediaan atau perputaran piutang atau saldo kas yang
terlalu kecil.
Yang dimaksud dengan modal
kerja bersih (net working capital) adalah total aktiva lancar dikurangi total
kewajiban lancar. Modal kerja bersih rata-rata adalah modal kerja bersih awal
ditambah modal kerja bersih akhir dibagi dua.
ö
Perputaran Total Aktiva
(Total Assets Turn Over)
Merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan
mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dai tiap rupiah aktiva.
Yang dimaksud penjualan
bersih dalam menghitung rasio adalah penjualan kotor dikurangi retur penjualan
dan potongan penjualan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar