Selasa, 28 Januari 2014

resume rasio aktivitas dalam laporan keuangan



      I.        PENGERTIAN RASIO AKTIVITAS (Activity Ratio)

Menurut Kasmir “Analisis Laporan Keuangan” Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya dapat dikatakan pula rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Menurut Irham Fahmi “Analisis Kinerja Keuangan” Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan.
Menurut Dermawan Syahrial dan Djahotman Purba “Analisa Laporan Keuangan” Rasio aktivitas menggambarkan kemampuan perusahaan memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam memperoleh penghasilan melalui penjualan dan rasio aktivitas tidak semata-mata mengukur tinggi rendahnya rasio yang dihitung untuk mengetahui baik atau tidaknya keuangan perusahaan, hal ini dikarenakan rasio aktivitas untuk mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai target atau sasaran yang telah ditentukan dan hasil perhitungan rasio aktivitas bukan dalam persentase melainkan berapa kali atau beberapa hari.
Dengan ini saya simpulkan bahwa Rasio aktivitas itu suatu cara untuk mengetahui bagaimana perusahaan me-manage sumber daya yang dimiliki untuk kefektifan perusahaan yang tengah berjalan tiap harinya.
    II.        TUJUAN RASIO AKTIVITAS (Activity Ratio)

Beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dari penggunaan rasio aktivitas antara lain:
    Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
    Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable), dimana hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
    Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.
    Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan (working capital turn over).
    Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
    Untuk mengukur penggunaan semua  aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan.
   III.        MANFAAT RASIO AKTIVITAS (Activity Ratio)

Beberapa manfaat yang dapat dipetik dari rasio aktivitas, yakni sebagai berikut:
1.    Dalam bidang piutang.
a.    Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang mampu ditagih selama satu periode. Kemudian, manajemen juga dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan.
b.    Manajemen dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan piutang (days of receivable) sehingga manajemen dapat pula mengetahui jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
2.    Dalam bidang sediaan
Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan  dalam gudang. Hasil ini dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau rata-rata industri. Kemudian perusahaan dapat pula membandingkan hasil ini dengan pengukuran rasio beberapa periode yang lalu.
3.    Dalam bidang modal kerja dan penjualan
Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode atau dengan kata lain, berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan.
4.    Dalam bidang aktiva dan penjualan
a.    Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
b.    Manajemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan penjualan dalam suatu periode tertentu.
  IV.        JENIS – JENIS RASIO AKTIVITAS (Activity Ratio)

Rasio aktivitas yang dapat digunakan manajemen untuk mengambil keputusan terdiri dari beberapa jenis. Penggunaan rasio yang diinginkan sangat tergantung dari keinginan manajemen perusahaan, artinya lengkap tidaknya rasio aktivitas yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai pihak manajemen perusahaan tersebut. Berikut ini ada beberapa jenis-jenis rasio aktivitas yang dirangkum dari beberapa ahli keuangan yaitu:
ö    Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah (dibandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin rendah adaover investment dalam piutang. Hal yanng jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksessan penagihan piutang
ö    Perputaran Sediaan (Inventory Turn Over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan ini berputar dalam 1 periode. Rasio ini dikenal dengan nama rasio perputaran sediaan. Dapat pula diartikan bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam 1 tahun. Semakin kecil rasio ini semakin jelek,demikian pula sebaliknya. Turunan dari perputaran sediaan adalah jumlah hari untuk menjual sediaan (days to sell inventory)
ö    Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
Merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama satu periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama satu periode atau dalam satu periode. Untuk mengukur rasio ini, kita membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. Dari hasil penilaian, apabila perputaran modal kerja yanng rendah dapat diartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu besar. Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu kecil.
Yang dimaksud dengan modal kerja bersih (net working capital) adalah total aktiva lancar dikurangi total kewajiban lancar. Modal kerja bersih rata-rata adalah modal kerja bersih awal ditambah modal kerja bersih akhir dibagi dua.
ö    Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turn Over)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dai tiap rupiah aktiva.
Yang dimaksud penjualan bersih dalam menghitung rasio adalah penjualan kotor dikurangi retur penjualan dan potongan penjualan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar