A.
PENGERTIAN RASIO
PROFITABILITAS
Menurut Kasmir dalam bukunya yang berjudul
Analisis Laporan Keuangan, Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Menurut Irham Fahmi dalam bukunya yang
berjudul Kinerja Laporan Keuangan, Rasio profitabilitas ini mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan,
aset, dan modal saham yang tertentu.
Menurut Irham Fahmi dalam bukunya yang
berjudul Analisis Kinerja Keuangan, rasio ini mengukur efektivitas manajemen
secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang
diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik
rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya
perolehan keuntungan perusahaan.
Menurut Prof.Dr. Dermawan Syahrial,. Dan
Djahotman Purba,. SE,. MM,. Ak dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan Rasio
profitabilitas merupakan pengukuran kemampuan dalam memperoleh laba dengan
menggunakan aset atau modal perusahaan. Dapat dipastikan bahwa semakin tinggi
rasio ini adalah semakin baik karena laba yang diperoleh semakin besar.
Jadi kesimpulannya rasio profitabilitas ini
merupakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dalam penjualan, aset, dan modal saham.
B. TUJUAN
RASIO PROFITABILITAS
Bagi pihak diluar perusahaan, terutama
pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan. Tujuan
penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi pihak luar
perusahaan :
F Untuk
mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode
tertentu.
F Untuk
menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
F Untuk
menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
F Untuk
menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
F Untuk
mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
F Untuk
mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
sendiri.
C. MANFAAT
RASIO PROFITABILITAS
Manfaat yang diperoleh oleh pihak diluar perusahaan,
terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.
Manfaat penggunaan rasio profitabilitas adalah sebagai berikut :
�
Mengetahui besarnya tingkat
laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
�
Mengetahui posisi laba
perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
�
Mengetahui perkembangan laba
dari waktu ke waktu.
�
Mengetahui besarnya laba
bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
�
Mengetahui produktivitas
dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal
sendiri.
D. JENIS-JENIS
RASIO PROFITABILITAS
Menurut Irham Fahmi dalam bukunya Analisis
Kinerja Keuangan : 2011 rasio profitabilitas secara umum ada 4 yaitu :
a) Rumus
gross profit margin adalah:
Cost of Good Sold: Harga
Pokok Penjualan
Sales : Penjualan
b) Rumus
net profit margin adalah :
Earning After Tax (EAT): Laba Setelah
Pajak
c) Rumus
return on investment (ROI) atau pengembalian investasi adalah:
d) Rumus
total asset turnover (perputaran total aset) adalah :
Shareholder’s Equity= Modal
Sendiri
Menurut Kasmir dalam bukunya yang berjudul
Analisis Laporan Keuangan, Dengan adanya beberapa tujuan yang hendak dicapai
terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan.
Masing-masing jenis rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur
posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untu beberapa
periode. Penggunaan seluruh atau sebagian rasio profitabilitas tergantung dari
kebijakan manajemen. Jelasnya, semakin lengkap jenis rasio yang digunakan,
semakin sempurna hasil yang akan dicapai. Artinya pengetahuan tentang kondisi
dan posisi profitabilitas perusahaan dapat diketahui secara sempurna. Dalam
praktiknya, jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah :
¤ Profit
Margin (Profit margin on sales)
Merupakan
salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara
mengukur rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan
penjualan bersih. Rasio ini juga dikenal dengan nama profit margin. Terdapat 2
rumus untuk mencari profit margin, yaitu sebaai berikut:
1. Untuk
margin laba kotor dengan rumus:
Profit
margin
(profit
margin on sales)
|
=
|
|
Margin
laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara
penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan rasio ini merupakan cara untuk
penetapan harga pokok penjualan.
2. Untuk
margin laba bersih dengan rumus:
Net
Profit margin
(profit
margin on sales)
|
=
|
|
Margin
laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba
setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan
pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Jika margin laba kotortidak
mengalami perubahan berarti maargin laba bersih justru turun sangat drastis.
Hal ini berarti kemungkianan meningkatnya biaya tidak langsung yang relatif
tinggi terhadap penjualan, atau mungkin juga karena beban pajak yang juga
tinggi untuk periode tersebut.
¤ Hasil
Pengembalian Investasi (Return On Investment (ROI)
Merupakan
rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam
mengelola investasinya.
Disamping
itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari seluruh dana
perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Semakin kecil (rendah)
rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini
digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Rumus
untuk mencari Return On Investment dapat digunakan sebagai berikut :
Return
On Investment (ROI)
|
=
|
|
¤ Hasil
Pengembalian Investasi (ROI) Dengan Pendekatan Du Pont
Untuk
mencari hasil pengembalian investasi, selain dengan cara yang sudah dikemukakan
diatas, dapat pula kita menggunakan pendekatan Du Pont. Hasil yang diperoleh
antara cara seperti rumus diatas sengan pendekatan Du Pont adalah sama. Berikut
ini adalah cara mencari hasil pengembalian investasi dengan pendekatan Du Pont.
ROI
= Margin laba bersih
Perputaran total aktiva
|
¤ Hasil
Pengembalian Ekuitas (Return On Equity /ROE)
Rasio
ini untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini,
semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula
sebaliknya. Rumus untuk mencari Return On Equity (ROE) dapat digunakan sebagai
berikut:
¤ Hasil
Pengembalian Ekuitas (ROE) Dengan Pendekatan Du Pont
Sama
dengan ROI, untuk mencari hasil pengembalilan ekuitas selain dengan cara yang
sudah dikemukakan diatas, juga dapat pula digunakan pendekatan Du Pont. Hasil
yang diperoleh antara cara seperti rumus diatas dengan pendekatan Du Pont
adalah sama.
¤ Laba
Per Lembar Saham Biasa (Earning Per Share Of Common Stock)
Rasio
laba perlembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk
mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham.
Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang
saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi kesejahteraan pemegangsaham
meningkat. Dengan pengertian lain, tingkat pengembalian yang tinggi.
Keuntungan
bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong pajak. Keuntungan
yang tersedia bagi pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi
pajak, dividen, dan dikurangi hak-hak lain untuk pemegang saham prioritas.
E. PENTINGNYA
PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL
Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan
berbagai cara. Pertumbuhan pendapatan, laba bersih, dan aset merupakan ukuran
kinerja yang biasa digunakan. Namun, tidak satupun dari ukuran-ukuran ini yang
dapat digunakan secara terpisah sebagai ukuran kinerja perusahaan yang
komprehensif. Penyebabnya adalah saling keterkaitan antarukuran ini dan
keterkaitan antaraktivitas usaha.
Analisis kinerja perusahaan membutuhkan
analisis bersama, dimana kita dapat menilai suatu ukuran relatif terhadap
ukuran lainnya. Hubungan antara laba dengan investasi modal, yang disebut
pengembalian atas investasi modal (return on invested capital-ROIC) atau
pengembalian atas investasi (return on investment- ROI), mungkin merupaka
ukuran kinerja perusahaan yang dikenal luas. Ukuran ini dapat membandingkan
keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal. Ukuran ini juga
memungkinkan kita menilai pengembalian perusahaan relatif terhadap resiko
investasi modal serta membandingkan pengembalian atas investasi modal dengan
pengembalian investasi alternatif. Obligasi pemerintah memberikan pengembalian
minimum karena resikonya yang rendah. Investasi yang lebih riskan diharapkan
dapat menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi. Analisis pengembalian atas
investasi modal membandingkan laba perusahaan atau ukuran kinerja lainnya
terhadap tingkat dan sumber pendanaan perusahaan. Analisis ini menentukan
kemampuan perusahaan untuk meraih keberhasilan, memperoleh pedanaan, membayar kreditor,
dan memberikan imbalan kepada pemilik. Pengembalian atas investasi modal
digunakan dalam berbagai area dalam analisis, termasuk:
(1) Mengukur
Efektivitas Manajerial
Tingkat pengembalian atas
investasi modal terutama bergantung pada keahlian sumber daya, kepintaran, dan
motivasi manajemen. Manajemen bertanggungjawab atas aktivitas usaha perusahaan.
Mereka membuat keputusan pendanaan, investasi, dan operasi. Mereka memilih
tindakan, strategi perencanaan, dan melaksanakan rencana tersebut. Pengembalian
atas investasi modal, terutama jika dihitung selama periode waktu satu tahun
atau lebih, merupakan ukuran efektivitas manajerial yang relevan.
(2) Mengukur
Profitabilitas
Pengembalian atas investasi
modal merupakan indikator penting atas kekuatan perusahaan dalam jangka
panjang. Angka ini menggunakan ukuran ringkasan utama dari laporan laba
rugi(laba) dan neraca (pendanaan) untuk menilai profitabilitas. Ukuran
profitabilitas ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan ukuran kekuatan
keuangan jangka panjang lainnya atau solvabilitas yang hanya mengandalkan pos
neraca(misalnya rasio utang terhadap ekuitas). Angka ini dapat mengungkapkan
pengembalian atas investasi modal secara efektif dari berbagai perspektif
kontributor pendanaan yang berbeda (kreditor dan pemegang saham).
(3) Ukuran
Untuk Perencanaan dan Pengendalian
Pengembalian atas investasi
modal memiliki peran penting dalam perencanaan, penganggaran, koordinasi,
evaluasi, dan pengendalian aktivitas usaha. Pengembalian ini terdiri atas
penghasilan (dan kerugian) yang diperoleh segmen atau divisi perusahaan.
Pengembalian segmen ini juga terdiri atas penghasilan yang diperoleh tiap lini
produk, proyek, dan komponen lain. Perusahaan yang dikelola dengan baik akan
mengendalikan pengembalian yang diperoleh tiap pusat laba dan memberikan
penghargaan bagi manajernya atas hasil tersebut. Dalam mengevaluasi alternatif
investasi, manajemen menilai kinerja relatif terhadap taksiran pengembalian.
Dari penilaian ini, diambil keputusan
strategi dan rencana tindakan bagi perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar